Jakarta, CNN Indonesia --
Dulu, skincare identik dengan perempuan. Tapi sekarang, pemandangan laki-laki mengoleskan sunscreen, pakai masker wajah, atau mencari tahu tentang bahan aktif seperti niacinamide dan salicylic acid sudah jadi hal biasa.
Survei terbaru dari Populix yang dilakukan terhadap 1.100 responden dari kalangan milenial dan Gen Z di seluruh Indonesia menunjukkan bahwa tren pria menggunakan skincare saat ini semakin meningkat. Kaum adam bahkan mulai punya preferensi khusus dalam memilih produk perawatan kulit.
"Mereka memang belum sebanyak perempuan dalam hal frekuensi belanja atau ragam produk, tapi ketertarikannya mulai tumbuh, khususnya pada hal-hal yang fungsional dan inovatif," ungkap tim riset Populix dalam laporan bertajuk "Millennials & Gen Z Report: Local vs. Global Skincare Trends and Market Shifts" yang dirilis Jumat (16/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya, dalam temuan survei tersebut, masker wajah jadi salah satu produk skincare yang paling disukai pria. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mulai memperhatikan momen perawatan kulit, terutama yang praktis dan hasilnya cukup instan.
Selain itu, pria juga lebih responsif terhadap inovasi teknologi, seperti AI skincare, kemasan eksklusif, dan konsep brand yang unik. Produk-produk dengan desain kemasan yang 'keren', minimalis, atau high-tech ternyata cukup menarik minat mereka.
Riset tersebut juga menemukan bahwa pria lebih suka brand seperti SK-II dan Kiehl's, brand internasional yang menonjolkan sisi premium dan fungsional, bukan hanya kemasan cantik.
Berbeda dari perempuan yang banyak menyerap tren dari beauty influencer, pria lebih percaya rekomendasi dari teman dan iklan digital. Word-of-mouth dan penampilan fisik produk justru punya pengaruh besar dalam keputusan mereka membeli skincare.
Hal ini menandakan bahwa strategi pendekatan ke pasar pria butuh jalur berbeda. Bukan hanya lewat influencer TikTok atau YouTube, tapi juga lewat kampanye visual dan storytelling yang relatable secara maskulin.
Soal belanja, pria ternyata tidak terpaku di marketplace resmi seperti perempuan. Mereka lebih terbuka membeli dari berbagai kanal, termasuk website resmi brand, bahkan dari toko luar negeri saat traveling.
Meski rata-rata anggaran skincare pria masih di bawah Rp250 ribu per bulan, sebagian tetap rela merogoh kocek lebih dalam untuk produk yang terbukti efektif dan praktis digunakan.
(tis/asr)