CNN Indonesia
Senin, 20 Okt 2025 11:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menjadi sorotan usai mengunggah sebuah video kecerdasan buatan (AI) untuk mengolok-olok kritikan jutaan demonstran gerakan "No Kings" yang turun ke jalan di 50 negara bagian selama akhir pekan.
Demonstrasi "No Kings" ini mengecam kepemimpinan Trump yang dianggap semakin otoriter dan jauh dari norma-norma demokrasi yang selama ini dijunjung Negeri Paman Sam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video yang Trump unggah di Truth Social itu menampilkan dirinya berada di dalam jet tempur dan menjatuhkan benda menyerupai kotoran ke arah para pengunjuk rasa di Amerika Serikat.
Video berdurasi 19 detik itu juga memperlihatkan Trump mengenakan mahkota di dalam jet tempur bertuliskan "King Trump."
Dalam video itu, Trump digambarkan menjatuhkan benda mirip kotoran ke arah seseorang yang tampak seperti tokoh oposisi sayap kiri Harry Sisson, serta ke arah para pengunjuk rasa lain yang berkumpul di sebuah area yang menyerupai Times Square, New York City.
"Bisakah ada reporter yang menanyakan kepada Trump mengapa ia mengunggah video AI yang memperlihatkan dirinya menjatuhkan kotoran ke arah saya dari jet tempur?" tulis Sisson di platform X.
"Itu akan sangat membantu, terima kasih," paparnya menambahkan seperti dikutip NBC News.
Wakil Presiden JD Vance menanggapi cuitan tersebut dengan menulis, "Aku akan menanyakannya untukmu, Harry."
Gedung Putih belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar mengenai video tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, Trump memang kerap mengunggah video hasil AI untuk membalas kritik yang ditujukan kepadanya.
Tinjauan NBC News awal bulan ini menemukan bahwa selama sembilan bulan terakhir, Trump telah mengunggah puluhan video semacam itu di akun Truth Social-nya.
Mayoritas video AI ini diunggah sang presiden pada Agustus dan September. Banyak dari video tersebut berasal dari akun lain dan kemudian dibagikan ulang oleh Trump, seperti halnya video jet tempur yang ia unggah pada Sabtu.
Penyelenggara aksi "No Kings" menyebut hampir tujuh juta orang turun ke jalan dalam lebih dari 2.700 aksi demonstrasi di seluruh negeri pada Sabtu, meningkat dua juta peserta dibandingkan aksi serupa pada Juni lalu.
Dalam wawancara bersama pembawa acara Fox News, Maria Bartiromo, yang tayang pada Minggu, Trump menolak anggapan bahwa dirinya bersikap seperti seorang raja.
"Jadi, mereka bilang sekarang mereka menyebut saya sebagai raja," kata Trump. "Saya bukan (raja)."
(rds)