Trump Ingin Pangkas Anggaran Deplu 50% dan Bantuan LN hingga 75%

1 day ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut belum selesai memangkas anggaran luar negeri, termasuk untuk bantuan dan kantor misi di dunia.

Mengutip dari Reuters, Trump ingin memangkas anggaran Departemen Luar Negeri AS hingga setengahnya alias memangkas lebih dari US$30 miliar pada tahun fiskal 2026.

Berdasarkan keterangan dari empat pejabat AS yang mengetahui rencana tersebut, pada Senin (14/4), Reuters memberitakan pengurangan besar iu dapat menyebabkan hampir 30 misi AS ditutup dan bantuan asing dipotong hampir 75 persen. Satu kantor misi AS yang dipertimbangkan akan ditutup ada di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber tersebut mengatakan pemotongan tersebut diuraikan dalam tanggapan kantor anggaran Gedung Putih - Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB)- terhadap permintaan pendanaan yang diajukan Departemen Luar Negeri untuk tahun fiskal mendatang yang dimulai pada 1 Oktober.

Sebagai bagian dari rencana - yang belum dirampungkan - pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan rekomendasi untuk menutup setidaknya 27 misi yang sebagian besar berada di Afrika dan Eropa. Demikian tercantum dalam memo internal terpisah yang dilihat Reuters. Sepuluh dari kantor misi tersebut adalah kedutaan besar dan sisanya adalah konsulat.

Memo internal itu memuat gagasan untuk beralih ke model operasi berbiaya rendah di sedikitnya empat misi luar negeri lainnya.

Setiap permintaan revisi atas permintaan itu, sambung memo internal tersebut, harus disampaikan dalam banding pada Selasa (15/4) ini.

Belum ada tanggapan dari bocornya informasi itu dari pihak Deplu AS, Gedung Putih, maupun OMB hingga berita ini ditulis.

Memo internal itu sebelumnya 'bocor' diberitakan The Washington Post.

Dalam dokumen OMB tercatat bahwa pemerintahan Trump menutup  USAID, menggabungkan beberapa fungsinya ke dalam Departemen Luar Negeri. Trump juga menghentikan program-program yang 'duplikasi atau tidak konsisten dengan prioritas Pemerintah.'

Sebelumnya Trump mulai membubarkan USAID pada bulan Februari. Lebih dari 5.000 program telah ditutup, ratusan kontraktor diberhentikan, dan pemberitahuan penghentian dikirimkan kepada ribuan personel dan staf.

Memo internal itu juga menampilkan OMB mengusulkan penghapusan semua program pendidikan dan budaya departemen, termasuk program Fulbright, yang didirikan sejak 1946 yang mengirim mahasiswa pascasarjana AS ke luar negeri untuk belajar, melakukan penelitian, atau mengajar bahasa Inggris.

Adapun 10 kedutaan yang sedang dipertimbangkan untuk ditutup berpusat di Eritrea, Grenada, Lesotho, Republik Afrika Tengah, Luksemburg, Republik Kongo, Gambia, Sudan Selatan, Malta, dan Maladewa.

Kemudian di antara 17 konsulat yang direkomendasikan untuk ditutup ada lebih dari selusin berpusat di Eropa.

Empat kantor misi AS lainnya ada di Busan (Korea Selatan), Durban (Afrika Selatan), Douala (Kamerun), dan Medan (Indonesia).

Memo tersebut juga membahas cara untuk mengonsolidasikan kantor misi besar seperti di Jepang dan Kanada dengan mengubah ukuran sejumlah konsulat di negara tersebut untuk mengurangi cakupan wilayah.

Rekomendasi tersebut menyerukan pengurangan ukuran kantor misi AS di Mogadishu, Somalia, dan Irak, yang dalam memo tersebut digambarkan sebagai "misi diplomatik termahal" yang dioperasikan Washington.

(kid/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |