Venezuela Gelar Latihan Militer Kilat Bagi Sipil Usai Diancam Trump

3 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Venezuela pada Sabtu (20/9) menyelenggarakan pelatihan militer selama satu hari bagi warga sipil buat menanggapi pengerahan militer Amerika Serikat (AS) di Karibia dan ancaman baru dari Presiden Donald Trump.

AS telah mengerahkan kapal perang ke perairan internasional di lepas pantai Venezuela sejak nyaris sebulan lalu. Armada ini juga didukung pesawat tempur F-35 yang dikirim ke Puerto Rico dalam misi yang disebut operasi antinarkoba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini AS sudah menewaskan belasan orang terduga pengedar narkoba di lepas pantai Venezuela. Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino Lopez menuduh AS melancarkan 'perang yang tidak dideklarasikan' di Karibia.

Bukan cuma itu, Venezuela juga menuduh AS sedang berusaha mendorong perubahan rezim dan mencuri minyak serta sumber daya lainnya.

Pelatihan militer bagi warga digelar di kawasan Petare, Caracas. Jalan utama ditutup selama sehari untuk kegiatan kursus singkat tentang pemahaman senjata dan taktik 'perlawanan revolusioner' lainnya.

"Saya di sini untuk mempelajari apa yang perlu saya pelajari untuk membela apa yang benar-benar penting bagi saya: negara saya, tanah air saya, bangsa saya, Venezuela," kata Luzbi Monterola, seorang pekerja kantoran berusia 38 tahun.

"Saya tidak takut pada apa pun dan siapa pun."

Presiden Venezuela Nicolas Maduro, yang dituduh AS menjalankan kartel narkoba, telah lama berupaya memobilisasi warga sipil.

Kawasan Petare pernah menjadi titik awal mayoritas aksi protes terhadap terpilihnya kembali Maduro sebagai presiden pada Juli 2024. Oposisi dan sebagian besar komunitas internasional menganggap pemilihan itu curang.

Setelah ribuan relawan dipanggil ke barak militer pekan lalu untuk pelatihan, Maduro memerintahkan angkatan bersenjata terjun langsung ke permukiman.

Namun, unjuk kekuatan tersebut berlangsung tenang, dengan sekitar 25 kendaraan lapis baja berparade di ibu kota dan jumlah peserta pelatihan yang lebih sedikit.

Di Petare, tentara melatih relawan dalam kelompok yang terdiri dari 30 orang tentang cara menangani senjata. Topik lainnya meliputi cara memakai masker, pertolongan pertama dasar, dan 'pemikiran ideologis'.

Di luar Caracas, sesi pelatihan berlangsung di San Cristobal dan Barinas, di mana jumlah peserta juga rendah, menurut koresponden AFP.

"Semua ini tentang minyak, emas, berlian -- sumber daya kami," kata John Noriega, 16 tahun, yang datang ke acara di Petare bersama orang tuanya.

"Kami akan memperjuangkan apa yang menjadi milik kami," ucap dia lagi.

Di pesisir, kapal-kapal nelayan berlayar berdampingan dengan kapal-kapal angkatan laut, sebagaimana ditunjukkan dalam rekaman televisi pemerintah.

"Hari ini adalah tonggak sejarah yang kita tandai dalam revolusi militer yang kita semua tulis, rakyat dan Angkatan Bersenjata bersama-sama. Ini adalah revolusi militer sejati!" kata Menhan Lopez.

Trump pada Sabtu memperingatkan Venezuela bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi 'tak terhitung' jika menolak menerima kembali migran yang katanya telah 'dipaksa masuk ke AS'.

Pada Jumat, sebuah pesawat AS membawa kembali 185 warga Venezuela ke Caracas, sehingga jumlah total pemulangan menjadi lebih dari 13.000 sejak Trump kembali menjabat pada bulan Januari.

(fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |