Viral! Lulusan S1 Ini Pilih Jadi Asisten Rumah Tangga karena Gaji Guru Honorer Tak Layak

4 hours ago 2

Viral! Lulusan S1 Ini Pilih Jadi Asisten Rumah Tangga karena Gaji Guru Honorer Tak Layak

Viral! Lulusan S1 Ini Pilih Jadi Asisten Rumah Tangga karena Gaji Guru Honorer Tak Layak, (Foto: okezone)

JAKARTA – Di tengah tekanan ekonomi yang semakin berat, sebuah unggahan di Instagram menjadi perbincangan hangat dan viral. Seorang wanita lulusan S1 membagikan kisah hidupnya yang memilih menjadi asisten rumah tangga, dibanding terus bertahan sebagai guru honorer bergaji rendah.

Unggahan tersebut dibagikan melalui akun @rumpi_gosip pada Sabtu (28/6/2025). Dalam postingannya, sang wanita mengaku tak lagi malu dengan profesi barunya meski ia merupakan sarjana.

Viral! Lulusan S1 Ini Pilih Jadi Asisten Rumah Tangga karena Gaji Guru Honorer Tak Layak Viral! Lulusan S1 Ini Pilih Jadi Asisten Rumah Tangga karena Gaji Guru Honorer Tak Layak

“Di kondisi ekonomi kayak sekarang, gue udah gak malu lagi jadi pembantu. Walaupun lulusan S1. Kemarin gue jadi guru honorer gaji cuma Rp1,5 juta, stres banget. Sekarang udah dua bulan jadi pembantu, sekalian ngurus anak, gaji Rp3,8 juta bersih. Udah dapet tempat tinggal, makan, sabun, bahkan sering diajak jalan-jalan sama majikan,” tulisnya.

Ia juga menyebut bahwa saat ini dirinya tak lagi mengejar “jenjang karier mentereng”, karena realitas hidup jauh lebih penting dari sekadar gelar atau status.

Respons Warganet: Antara Dukungan dan Kritik Terhadap Sistem

Unggahan ini memicu beragam reaksi dari netizen. Banyak yang memberikan dukungan moral dan menyemangati wanita tersebut atas pilihannya.

“Menjadi guru bukan tentang status. Kalau memang ingin kehidupan yang lebih layak, nggak masalah kok pilih jadi pembantu. Semua pekerjaan itu mulia, yang penting dijalani dengan tulus,” tulis akun @nou***.

Namun, tak sedikit pula warganet yang menyoroti ketimpangan sistem pendidikan dan kesejahteraan guru honorer di Indonesia.

“Tolong stop normalisasi kalimat seperti ‘mengabdi’ dan ‘sabar’ terus. Guru honorer juga butuh hidup. Jangan terus-terusan dibebani semangat palsu. Pemerintah harusnya hadir, bukan justru menjadikan loyalitas guru sebagai alasan untuk tetap menggaji kecil,” kritik akun @int***.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |