Viral Tren Face Taping Diklaim jadi Botoks Alami. Benarkah? (Foto: TikTok @ariellelorre)
JAKARTA - Belakangan ini tren face taping atau "pita wajah" sempat menjadi viral di platform media sosial seperti TikTok dan Instagram. Metode ini diklaim sebagai alternatif alami untuk botoks, dengan tujuan mengurangi kerutan dan mengencangkan kulit tanpa prosedur invasif.
Bahkan, sudah banyak beberapa konten dari para influencer kecantikan yang mengulas terkait efektivitas pemakaian face taping ini untuk mencegah kerutan di wajah.
Namun, seberapa efektifkah teknik face taping ini menurut para ahli? Berikut ulasannya, mengutip dari beberapa sumber, Sabtu (31/5/2025).
Apa Itu Face Taping?
Melansir dari laman The Independent, face taping sendiri melibatkan penggunaan pita perekat khusus yang ditempatkan di area wajah tertentu, seperti dahi, sekitar mata, dan rahang, untuk menarik dan mengencangkan kulit.
Tujuannya, adalah untuk membatasi gerakan otot wajah yang dapat menyebabkan kerutan, mirip dengan cara kerja botoks yang menghambat kontraksi otot.
Beberapa pengguna juga mengklaim bahwa teknik ini membantu melatih otot wajah untuk tetap rileks, sehingga mencegah pembentukan garis-garis halus.
Pendapat Para Ahli
Melansir laman New York Post, meskipun face taping dapat memberikan efek visual sementara, para dermatologis memperingatkan bahwa manfaatnya tidak bersifat jangka panjang.
Dermatologist, Dr. Susan Massick dan Dr. Angela Casey, menjelaskan bahwa efek penghalusan kulit biasanya hilang setelah pita dilepas, karena kulit kembali ke posisi semula akibat gravitasi dan kurangnya dukungan struktural.
Selain itu, penggunaan pita perekat dapat menyebabkan iritasi kulit, terutama jika digunakan secara rutin atau pada kulit sensitif.
Dermatologist, Dr. Hannah Kopelman menambahkan, bahwa meskipun pengurangan gerakan otot wajah dapat berkontribusi pada pencegahan kerutan, belum ada bukti ilmiah yang mendukung efektivitas face taping sebagai solusi anti-penuaan jangka panjang.