CNN Indonesia
Selasa, 10 Jun 2025 20:17 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Bank Indonesia (BI) mencatat uang primer (MO) adjusted sebesar Rp1.939,1 triliun pada Mei 2025. Jumlah ini naik 14,5 persen secara tahunan (year on year/ yoy).
Meski tumbuh, uang primer adjusted Mei lebih rendah dibandingkan pada April sebesar Rp1.952,3 triliun
"Perkembangan ini didorong oleh pertumbuhan uang kartal yang diedarkan sebesar 10,1 persen (yoy) dan giro bank umum di Bank Indonesia adjusted sebesar 10,7 persen (yoy)," kata BI lewat keterangan tertulis, Selasa (10/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BI mengatakan pertumbuhan uang primer adjusted dipengaruhi oleh pengendalian moneter yang sudah mempertimbangkan dampak pemberian insentif likuiditas (pengendalian moneter adjusted).
Uang primer (M0) adalah uang kartal serta saldo giro bank umum di BI. Sedangkan uang primer adjusted menggambarkan perkembangan uang primer yang telah mengisolasi dampak penurunan giro bank di BI akibat pemberian insentif likuiditas.
Sebelumnya, BI meningkatkan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) menjadi maksimal 5 persen dari dana pihak ketiga (DPK) mulai 1 April 2025.
Insentif KLM merupakan insentif likuiditas yang diberikan kepada perbankan yang menyalurkan kredit ke sektor prioritas seperti perumahan. Insentif diberikan dalam bentuk pengurangan kewajiban pemenuhan giro wajib minimum (GWM) bank di BI.
Mulai Januari 2025, BI memberikan gambaran lebih lengkap terhadap perkembangan uang primer dengan juga menunjukkan angka uang primer adjusted untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai kondisi likuiditas, termasuk kondisi likuiditas yang telah mengakomodir dampak kebijakan insentif likuiditas.
(fby/sfr)