Danantara Buka Peluang Investasi Jika GoTo-Grab Merger

12 hours ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pengelola Investasi Danantara (Danantara Indonesia) dikabarkan tengah menjajaki peluang investasi dalam potensi merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dan Grab Holdings.

Mengutip laporan Bloomberg, Jumat (6/6), Danantara disebut sedang dalam tahap awal pembicaraan dengan GoTo untuk mengakuisisi saham minoritas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya merespons kekhawatiran pemerintah terhadap potensi monopoli jika perusahaan teknologi terbesar di Indonesia dikuasai oleh Grab, yang berbasis di Singapura.

Bloomberg mengutip sumber yang mengetahui pembahasan tersebut, menyatakan investasi Danantara bisa menjadi mekanisme untuk mempertahankan kepemilikan nasional atas entitas hasil penggabungan dua raksasa teknologi tersebut.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Danantara maupun GoTo mengenai rencana investasi tersebut.

Isu merger antara Grab dan GoTo sendiri telah bergulir cukup lama. Pertama kali muncul ke publik pada akhir 2020, kabar mengenai potensi penggabungan dua penyedia layanan transportasi dan pesan-antar makanan ini terus menjadi sorotan.

Saat itu, Gojek belum tergabung dengan Tokopedia dan pada akhirnya memilih merger domestik yang menghasilkan entitas GoTo Group.

Kabar mengenai pembicaraan baru kembali mencuat awal tahun ini. Grab dan GoTo disebut tengah menjajaki berbagai opsi kerja sama, termasuk skenario di mana Grab mengakuisisi GoTo dengan skema tunai, saham, atau kombinasi keduanya.

Diskusi tersebut semakin terbuka setelah Patrick Walujo ditunjuk sebagai CEO GoTo pada tahun lalu.

Meski belum ada keputusan final, pihak GoTo telah mengakui menerima sejumlah penawaran dari berbagai pihak.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Mei 2025, perusahaan menyatakan mereka wajib mengevaluasi semua penawaran secara menyeluruh demi kepentingan jangka panjang para pemangku kepentingan. Namun demikian, GoTo menegaskan belum ada kesepakatan dengan pihak manapun terkait merger.

"Perseroan belum mencapai keputusan apa pun terkait penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima oleh Perseroan," demikian pernyataan resmi perusahaan.

Sementara itu, Grab dilaporkan tengah mencari pendanaan sekitar US$2 miliar atau setara Rp33 triliun melalui pinjaman jangka pendek (bridge loan) untuk mendanai potensi akuisisi terhadap GoTo.

Meski demikian, belum ada kejelasan mengenai sumber pendanaan tersebut karena Grab masih berada di tahap awal pembicaraan dengan institusi keuangan.

Kabar terbaru dari Bloomberg menyebutkan pembahasan struktur merger antara Grab dan GoTo sudah mengalami kemajuan. Namun prosesnya sempat melambat karena adanya kekhawatiran regulator, termasuk dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang telah mulai melakukan kajian terhadap potensi dampak merger tersebut.

Danantara sendiri resmi diluncurkan pada Februari 2025 sebagai sovereign wealth fund yang bertugas mengelola investasi strategis pemerintah Indonesia.

Lembaga ini dibentuk dengan model serupa Temasek Holdings milik Singapura, dengan mandat untuk menanamkan investasi di berbagai sektor mulai dari hilirisasi logam hingga kecerdasan buatan (AI). Danantara juga akan mengelola saham pemerintah di sejumlah BUMN.

CNNIndonesia.com telah berupaya menghubungi Juru bicara Danantara Kania Sutisnawinata untuk mengklarifikasi kabar ini. Namun, pihak yang bersangkutan belum memberi tanggapan hingga berita ini tayang.

(del/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |