Dokter Jelaskan Beda Sakit Kepala Biasa dan Akibat Stroke

6 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Pecah pembuluh darah atau stroke hemoragik jadi sorotan usai meninggalnya suami jurnalis senior Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief pada Selasa (20/5). Ibrahim Sjarief dikabarkan mengembuskan napas terakhir usai mengalami pecah pembuluh darah.

Stroke hemoragik adalah kondisi saat pembuluh darah di otak pecah, memicu perdarahan ke jaringan otak di sekitarnya. Sakit kepala jadi salah satu gejala stroke hemoragik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, bagaimana beda sakit kepala biasa dengan sakit kepala karena stroke?

Dokter spesialis saraf dari RS PON Reza Aditya Arpandy mengatakan, sakit kepala akibat stroke cenderung berbeda dengan keluhan biasa. Perbedaan ini juga tergantung pada jenis stroke yang dialami.

"Pada stroke perdarahan (hemoragik), sakit kepala biasanya muncul tiba-tiba dan sangat hebat atau sangat nyeri," ujar Reza, melansir detikHealth.

Sementara pada kasus stroke iskemik atau sumbatan di pembuluh darah, sakit kepala biasanya muncul dalam bentuk ringan hingga sedang.

Masyarakat diimbau perlu mewaspadai gejala lain yang muncul selain sakit kepala. Misalnya, mulut mencong ke satu sisi, bicara tidak jelas, hingga kelemahan salah satu sisi tubuh.

"Jika sakit kepala muncul mendadak dan disertai gejala-gejala tersebut, maka kondisi ini harus segera dicurigai sebagai stroke dan memerlukan pemeriksaan segera," ujar Reza.

Penanganan yang cepat jadi kunci kesembuhan pasien stroke. Seorang pasien memiliki waktu 'golden period' sekitar 4,5 jam usai timbulnya gejala stroke iskemik. Di waktu ini, dokter bisa mengupayakan pengobatan maksimal.

(asr/asr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |