Dorong Penjualan Mobil, Gaikindo Harap Pemerintah Buat Kebijakan Jangka Panjang (Ilustrasi/Fadli Ramadan)
JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meminta pemerintah membuat kebijakan jangka panjang untuk industri otomotif Indonesia. Itu karena kebijakan yang kerap berubah membuat konsumen dan pelaku industri dilanda ketidakpastian.
1. Kebijakan Jangka Panjang
Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, merasa perlu adanya kebijakan jangka panjang yang dapat meningkatkan penjualan kendaraan bermotor. Hal tersebut mengingat saat ini kondisi industri otomotif Tanah Air mengkhawatirkan karena penjualan menurun.
"Kita perlu memikirkan kebijakan yang berjangka panjang, bukan sekadar musiman. Kebijakan yang hanya berlaku sebentar lalu dicabut bisa membuat pasar tidak stabil. Saat masa berlakunya hampir habis, orang jadi ragu, beli atau tidak. Akhirnya, penjualan pun menurun," kata Kukuh di Jakarta, belum lama ini.
2. Perhatikan Hybrid dan LCGC
Kukuh meminta pemerintah tidak hanya fokus pada mobil listrik. Pasalnya, saat ini mobil hybrid dan LCGC juga memiliki peran penting sebagai tulang punggung industri otomotif Indonesia. Terlebih, dua jenis kendaraan tersebut menghasilkan emisi yang sangat rendah.
"Kami tidak meminta bantuan dalam bentuk utang atau subsidi. Yang kami usulkan adalah penundaan pembayaran pajak pada periode tertentu. Setelah ekonomi kembali pulih, pendapatan negara pun akan kembali," tuturnya.
Diketahui, sejumlah brand memilih untuk berinovasi dalam menciptakan mobilitas ramah lingkungan dengan tak terpaku pada mobil listrik. Kukuh menyebutkan mobil jenis PHEV (plug-in hybrid electric vehicle) menjadi salah satu yang ramah lingkungan dan hemat bahan bakar.