Illustrasi Kerajaan (foto: dok ist)
KERAJAAN MATARAM memindahkan pusat pemerintahannya ke Plered. Pemindahan pusat pemerintahan termasuk istana itu dilakukan saat Sultan Amangkurat I naik tahta, menggantikan sang ayah Sultan Agung. Perpindahan pusat kota pemerintahan ini juga konon diakibatkan adanya pemberontakan dan huru - hara ketika Sultan Mataram bertahta.
Pembangunan keraton Plered cukup menguras tenaga dari pekerja. Bahkan konon Sultan Amangkurat I sampai harus mengerahkan 300 ribu pekerja untuk membangun istana yang mewah dan megah. Bahkan di dalamnya ada bendungan buatan kian mempercantik kota.
Sejumlah sumber dari para sejarawan menyebut Keraton Plered dilapisi tiga pintu gerbang utama. Sementara kondisi Plered di masa Sultan Amangkurat I secara detail, dengan menyatakan bahwa dalam perjalanan menuju Plered sekitar 18-19 mil dari kota pelabuhan Semarang, terletak pintu gerbang pertama, yang disebut dengan Selimbi.
Sebagaimana dikutip dari "Tuah Bumi Mataram : Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II" tulisan Peri Mardiyono, mengisahkan di pintu gerbang itu berdiri dengan tegak sebuah benteng, yang dihuni sekitar 1.500-1.600 orang. Benteng-benteng ini dijaga oleh para prajurit keraton.