Ramdani Bur
, Jurnalis-Rabu, 21 Mei 2025 |16:17 WIB
Langkah Iman Zahrotun Ulina di Usia 18 Tahun, Mewarisi Mimpi Haji sang Ayah, (Foto: Ramdani Bur/Okezone)
MAKKAH - Ketika sang ayah divonis gagal ginjal dan harapannya untuk berhaji mulai memudar, Zahrotun Ulina menerima amanah besar yang mengubah hidupnya. Zahrotun Ulina yang baru berusia 13 tahun pada 2020, menerima pesan dari sang ayah untuk menggantikan posisinya menjalankan ibadah haji.
Meski saat itu Lina -sapaan akrab Zahrotun Ulina- masih sangat belia, pesan terakhir sang ayah menjadi cahaya yang menuntunnya menapaki jalan spiritual. “Bapak kan ada sakit gagal ginjal. Sudah kepikiran enggak bisa berangkat haji. Terus bapak bilang ke saya untuk menggantikan hajinya,” kata Lina saat ditemui tim Media Center Haji 2025 di Makkah, Selasa 20 Mei 2025.

“Sampai akhirnya bapak meninggal dunia tahun 2020. Kaget saat bapak bilang kayak gitu (minta menggantikan posisinya untuk berhaji). Saat itu saya masih kecil banget,” lanjut Lina.
Lina yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dipilih menggantikan posisi sang ayah karena kakaknya telah menikah. Sulit buat sang kakak untuk meninggalkan pasangannya.
Alhasil, Lina yang menunaikan haji tahun ini menemani sang ibu, Khusnul Khatimah (46). Pemberkasan haji Lina pun baru diurus beberapa bulan terakhir, atau ketika usianya menginjak 18 tahun.
Kini, menjelang puncak haji 2025 yang diprediksi dimulai pada Rabu 4 Juni 2025, Lina bersiap menunaikan ibadah dengan sepenuh hati. Bukan hanya sebagai kewajiban, tapi sebagai wujud cinta dan bakti.

“Haji itu ibadah yang ada di dalam rukun islam. Semoga saat puncak haji tiba, saya bisa melaksanakan sunah dan hajinya secara benar dan tertib,” kata perempuan yang berangkat dari Embarkasi Solo ini.
“Semoga setelah pergi haji ini, Lina bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Lina bisa lebih istiqomah,” kata perempuan yang berharap dapat menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Gajah Madja atau Universitas Diponegoro tersebut.
Doa Lina untuk sang Ayah
Doa tak lupa dipanjatkan Lina kepada sang ayah. Mumpung berada di Tanah Suci, doa terbaik akan diberikan Lina kepada mendiang ayahnya.
“Semoga bapak di sana, diampuni dosa-dosanya. Dijauhi dari siksa api neraka dan ditempatkan di sisi terbaik Allah SWT,” tutup perempuan yang baru saja melewati proses wisuda kelas XII Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut.
(Kemas Irawan Nurrachman)