CNN Indonesia
Sabtu, 24 Mei 2025 15:30 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Keuangan sudah menarik utang baru Rp304 triliun per April 2025.
Penarikan utang baru ini mencapai 39,2 persen dari rencana APBN 2025 yang Rp775,9 triliun. Selain itu, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono mengatakan pemerintah juga sudah merealisasikan pembiayaan nonutang APBN 2025 sebesar Rp24,8 triliun pada periode yang sama.
Dengan perkembangan itu, realisasi pembiayaan nonutang APBN 2025 sudah mencapai 15,6 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya, pembiayaan kita on track dan mencatat kinerja baik," kata Thomas pada jumpa pers APBN Kita di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (23/5).
Ia menambahkan on track nya pembiayaan itu terjadi berkat langkah mitigasi risiko pemerintah yang baik.
Mitigasi risiko antara lain; prefunding, cash buffer dan active cash and debt manajemen.
Selain itu, keberhasilan mengelola pembiayaan juga terjadi berkat mitigasi risiko, seperti pengadaan pembiayaan utang secara prudent, fleksibel, oportunistik, dan terukur, baik secara timing maupun sizing.
"Pemenuhan target pembiayaan itu dilakukan dengan berbagai langkah mitigasi risiko, seperti pengadaan pembiayaan utang secara prudent, pelaksanaan prefunding, cash buffer yang memadai, dan active cash and debt management," ucap Thomas.
Dalam kesempatan itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan progres APBN 2025. Pendapatan negara sudah mencapai Rp810,5 triliun atau 27 persen dari target.
Sementara belanja negara sudah menyentuh Rp806,2 triliun atau 22,3 persen dari target.
Artinya, APBN masih surplus sekitar Rp4 triliun per April.
(dhf/agt)