Siapa 'Geng Kriminal' yang Dibekingi Israel Buat Lawan Hamas di Gaza?

6 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengakui Israel telah membantu hingga mempersenjatai geng criminal atau kelompok bersenjata di Jalur Gaza, Palestina.

Melalui sebuah video yang diunggah Netanyahu di media sosialnya, ia mengakui bahwa Langkah tersebut merupakan "hal yang baik" sesuai saran intelijen keamanan untuk melawan Hamas di Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip Al Jazeera, seorang pejabat Israel kepada Associated Press mengatakan bahwa salah satu geng bersenjata yang dipersenjatai Tel Aviv adalah Popular Forces yang dipimpin Yasser Abu Shahab dan berbasis di Rafah.

Beberapa pekan sebelumnya, kelompok Abu Shahab tersebut memang mengumumkan bahwa para milisinya tengah membantu pengiriman pasokan ke Gaza Humanitarian Foundation (GHF), sebuah pusat distribusi pasokan yang mencurigkan bikinan Amerika Serikat dan didukung Israel.

Popular Forces atau Pasukan Populer adalah kelompok bersenjata sekaligus geng kriminal Palestina yang dipimpin oleh Yasser Abu Shabab dan beroperasi di wilayah Rafah, Gaza selatan.

Kelompok ini juga mengklaim mendapat dukungan dari Otoritas Palestina, meskipun klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen.

Popular Forces telah aktif sejak akhir 2024 dan mengklaim telah mengusir pasukan Hamas dari wilayah Rafah timur.

Kelompok ini banyak dituduh melakukan penjarahan terhadap truk bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dikutip dari situs European Counci on Foreign Relations (ECFR), Pasukan Populer memiliki beberapa ratus anggota yang sebagian besar berasal dari klan Abu Shabab, klan yang dilaporkan memiliki keterkaitan dengan ISIS.

Menurut media Arab Al-Araby Al-Jadeed, afiliasi The New Arab, milisi ini awalnya merupakan geng kriminal yang tidak terorganisir, namun kemudian berkembang menjadi kelompok Salafi-jihadis yang terinspirasi oleh ISIS.

Laporan tersebut menyebut bahwa Abu Shabab dan kelompoknya terlibat dalam penyelundupan narkoba dan senjata, serta sering melintasi perbatasan antara Gaza dan wilayah Sinai di Mesir-daerah yang telah lama menjadi basis operasi kelompok-kelompok afiliasi ISIS.

Al-Araby Al-Jadeed juga melaporkan bahwa pada Mei 2025, kelompok ini mengganti nama dari "Unit Anti-Terorisme" menjadi "Popular Forces"-kemungkinan untuk menyamarkan afiliasi mereka.

Siapa Yasser Abu Shahab?

Yasser Abu Shabab berasal dari klan Badui Tarabin. Ia dilaporkan pernah dipenjara oleh Hamas karena kasus penyelundupan narkoba.

Sementara itu, saudaranya disebut tewas dalam operasi penumpasan yang dilakukan Hamas terhadap serangan kelompok tersebut terhadap konvoi bantuan PBB.

Dikutip dari New Arab, Abu Shabab dikenal sebagai sosok berpengaruh di Rafah yang kerap dikaitkan dengan aktivitas kriminal.

Dalam wawancara dengan The Washington Post pada November 2024, Abu Shabab tidak membantah bahwa kelompoknya telah menjarah bantuan kemanusiaan.

Namun, ia mengklaim tidak mengambil barang-barang yang ditujukan untuk anak-anak.

Abu Shahab dan kelompoknya ini juga telah dikeluarkan dari beberapa aliansi suku akibat tuduhan berkolaborasi dengan Israel serta pencurian bantuan kemanusiaan.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |