Ilustrasi Status Ojol dari Mitra Jadi Pegawai? Aplikator Sebut 90% Driver Akan Diputus Kerja (Foto: Okezone)
JAKARTA - Aplikator penyedia layanan ojek online (ojol) masih mempertimbangkan masukan terkait perubahan status kemitraan menjadi pegawai bagi para driver. Hal ini dinilai akan berdampak pada efisiensi, termasuk potensi pengurangan jumlah driver secara signifikan.
Direktur Bisnis inDrive Indonesia Ryan Rwanda mengatakan, sekira 90% mitra driver kemungkinan besar akan diputus jika status mereka diubah menjadi pegawai. Hal ini karena aplikator harus mematuhi regulasi ketenagakerjaan jika menjadikan driver sebagai pekerja formal.
"Jadi risikonya di situ. Kalau dari sisi kami, perhitungan saya kemarin, bisa-bisa hanya tersisa sekitar 10–13% driver yang aktif. Ini perhitungan kasar ya, dan pengurangan pendapatan mereka bisa sampai minus 7% per bulan," ujar Ryan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (19/5/2025).
1. Aplikator Keberatan
Menurutnya, perusahaan harus membayarkan asuransi, mulai dari ketenagakerjaan hingga kesehatan kepada para pekerja. Selain itu, perusahaan juga akan lebih selektif dalam memilih kandidat terbaik untuk dijadikan pegawai. Jam kerja pun akan diterapkan agar hak dan kewajiban antara perusahaan dan pekerja bisa terpenuhi.
"Kalau misalnya driver ini jadi pegawai tetap, tentu kami akan membuat persyaratan-persyaratan tertentu yang lebih ketat. Kami harus memberikan mereka jaminan sosial, asuransi tambahan, dan lain-lain. Nah, itu yang akan membuat jumlah driver jauh lebih sedikit karena beban tersebut," tambahnya.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya