Peninggalaan Arca Agmohapasa Dikirim Kertanegara dari Singasari ke Kerajaan Melayu. Foto: Dok Wikipedia.
JAKARTA - Malang dan Kediri memiliki hubungan erat kaitannya sejarah dua kerajaan besar di Pulau Jawa. Kerajaan Kediri dan Singasari, menjadi kaitan keduanya, dimana kedua wilayah ini pernah saling serang demi sebuah kedaulatan sebagai suatu wilayah.
Di masa Kerajaan Singasari atau yang dahulunya bernama Tumapel. Beberapa rajanya pernah berkuasa di Daha, yang kala itu menjadi wilayah bawahan setelah Kediri ditaklukkan oleh Ken Arok. Namun pertumpahan darah di Singasari dan kudeta kekuasaan sempat membuat tak stabil, hingga akhirnya di masa Wisnuwardhana, bisa disatukan.
Penyatuan dua wilayah Singasari dan Kediri kala itu tercatat juga dalam Prasasti Mula-Malurung, serta dua Kakawin Nagarakretagama dan Pararaton. Wisnuwardhana berdasarkan Prasasti Mula-Malurung masih berkuasa di Tumapel dan menunjuk Kertanagara, sebagai raja bawahan di Daha, Kediri.
Wisnuwardhana masih berkuasa mutlak di Tumapel, yang kala itu ibu kota Kutaraja berganti menjadi Singasari. Wilayah kekuasaan Wisnuwardhana termasuk Janggala dan Panjalu, sebagaimana dikutip dari "Tafsir Sejarah Nagarakretagama" dari sejarawan Prof. Slamet Muljana.
Kertanagara sendiri merupakan anak dari Wisnuwardhana dari hasil perkawinannya dengan permaisuri Waning Hyun, sehingga Kertanagara mempunyai kedudukan sebagai raja mahkota, mengepalai raja-raja bawahan lainnya.