Logo Neta di Kantor Pusat Dicopot, Ada Apa?

1 day ago 8

CNN Indonesia

Senin, 02 Jun 2025 06:30 WIB

Logo Neta yang berada kantor pusat Neta Auto, Shanghai dicopot. Ilustrasi. Papan nama Neta di kantor pusat China dicopot. CNNIndonesia/Febri Ardani

Jakarta, CNN Indonesia --

Logo Neta yang berada kantor pusat Neta Auto, Shanghai dicopot. Kabar ini diungkap seorang netizen yang mengungkap papan nama perusahaan dicopot dalam suatu malam.

Para pekerja membongkar logo itu menggunakan tali dan pengikis, hanya meninggalkan jejak samar. Pencopotan logo itu pun viral di media sosial dan akhirnya diketahui perusahaan hingga harus memberikan keterangan resmi.

Menyikapi informasi yang beredar, pihak Neta mengatakan bahwa pencopotan papan nama di kantor pusat tersebut dikarenakan adanya perubahan alamat untuk kantor pusat Neta, yang kini berpindah ke Hongqiao Transport Hub, dekat Bandara Internasional Shanghai, China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Neta yang kini diketahui sedang dalam masa krisis. Neta dikabarkan saat ini diperebutkan oleh kekuasaan yang tidak menjelaskan nasib perusahaan tersebut ke depannya mengutip Carnewschina, Senin (2/6).

Bahkan, beberapa sumber telah mengonfirmasi bahwa pemegang saham milik negara dari perusahaan induk Neta, Hozon New Energy Automobile, tengah bergerak untuk mengadakan rapat dewan direksi guna menyingkirkan pendiri Fang Yunzhou dari peran gandanya sebagai ketua dan CEO.

Selanjutnya, tersiar kabar telah terjadi ketegangan di pihak investor mendesak Hozon untuk mengajukan restrukturisasi kebangkrutan. Menurut orang dalam, para investor ini menuntut reformasi struktural yang mendasar, bukan sekadar perombakan kepemimpinan.

Hal tersebut dilakukan saat perusahaan sedang bergulat dengan kerugian yang mengejutkan, rantai pasokan yang terputus, dan penutupan pabrik yang mereka miliki.

Sumber internal juga melaporkan bahwa utang yang belum dibayar kepada pemasok melebihi 6 miliar yuan atau Rp13,5 triliun yakni raksasa baterai CATL termasuk di antara mereka yang menghentikan pengiriman.

Penurunan penjualan Neta sudah terlihat dari angka penjualannya. Setelah mencapai puncaknya pada tahun 2022 dengan 152.000 unit, pengiriman turun menjadi 127.500 pada tahun 2023 dan anjlok hampir setengahnya pada tahun 2024 menjadi hanya 64.549 kendaraan.

Laporan PHK massal, penutupan toko, dan protes pemasok hanya memperburuk persepsi publik. Bahkan pemotongan biaya yang agresif, seperti insentif ekuitas karyawan dan perampingan bisnis, gagal menstabilkan perusahaan.

[Gambas:Video CNN]

(tim/mik)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |