Purbaya: Ada yang Protes Saya Sidak Bank, Katanya Itu Bukan Hak Saya

7 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut ada sejumlah pihak yang memprotes inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukannya ke sejumlah bank beberapa waktu lalu.

Menurutnya, ada beberapa orang yang menyatakan menteri keuangan tak berhak melakukan sidak ke bank. Namun, ia tak akan mundur.

Ia tetap akan melakukan sidak. Rencana sidak terbarunya, ke PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk alias BTN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan sidak nantinya bakal ditemani pejabat Danantara.

Rencana sidak itu untuk mengetahui progres serapan dana pemerintah sebesar Rp25 triliun yang dititipkan ke BTN. Purbaya ingin berdiskusi langsung dengan Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu.

"Ke bank-nya saya gak sendiri, tapi dengan Danantara. Jadi, Danantara yang bawa saya ke sana (BTN). Ada yang protes, katanya (sidak) itu bukan hak saya, tapi saya kan pengawas Danantara," kata Purbaya di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta Selatan, dikutip dari Antara, Selasa (14/10).

Purbaya memang menaruh perhatian kepada BTN. Ini karena serapan duit pemerintah yang dititipkan ke bank itu masih belum optimal. BTN baru merealisasikan kredit Rp10,5 triliun dari total penempatan Rp25 triliun, yakni setara 42 persen.

Sang Bendahara Negara bahkan mengancam bakal memindahkan sisa Rp15 triliun, jika benar-benar tidak bisa diserap BTN.

"Dirut BTN (Nixon) bilang akan percepat yang (sisa) Rp15 triliun itu. Kalau dia enggak bisa serap, kami akan pindahkan dalam waktu dekat," tegasnya.

Sedangkan BTN mengaku penyerapan duit pemerintah itu masih dalam tahap awal. Ini seiring proses penyaluran kredit yang berlangsung secara bertahap, sesuai pipeline yang dijadwalkan.

Nixon menjelaskan penyerapan yang relatif lambat disebabkan mayoritas portofolio BTN bersifat khusus, yakni pembiayaan ke sektor perumahan, terutama kredit pemilikan rumah (KPR). Ia optimistis seluruh dana penempatan pemerintah akan terserap 100 persen pada November 2025 mendatang.

Terlepas dari itu, Menkeu Purbaya sejauh ini sudah menggelar sidak ke Menara BNI Pejompongan di Jakarta Pusat pada Senin (29/9) serta Mandiri Club, Jakarta Selatan pada Senin (6/10). Ada tiga bank BUMN lain yang belum dikunjungi Purbaya, yakni BTN, BRI, dan BSI.

Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu mengaku tak peduli dengan kritik atau ucapan miring kepadanya terkait serangkaian sidak bank BUMN. Menurutnya, dia selama ini justru diajak langsung Danantara.

"Saya selalu dengan Danantara. Danantara yang ajak saya ke sana (sidak bank-bank BUMN). Saya Dewan Pengawas Danantara," tegasnya selepas Sidak di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (13/10).

"Saya kan pengawas Danantara dan kebetulan uang saya (Rp200 triliun) digelontorkan di situ (bank BUMN). Saya pengin tahu impact-nya seperti apa, jadi pengin tahu saja. Makanya, saya gak pernah jalan sendiri, kan? Selalu ada orang Danantara di situ. Jadi, yang sidak sebenarnya dari Danantara, saya ikutan," jelas Purbaya.

[Gambas:Video CNN]

(skt/agt)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |