Bantuan Kementan untuk Bukik Batabuah Agam Cair, Andre Rosiade: Lahan Rusak karena Lahar Dingin mulai Dinormalisasi

2 weeks ago 18

PADANG, METRO–Setelah difasilitasi Anggota DPR RI asal Sumatra Barat (Sum­bar) Andre Rosiade, bantuan Kementerian Pertanian (Kemen­tan) senilai Rp10 miliar untuk ra­tusan hektare lahan pertanian di Nagari Bukik Batabuah, Keca­matan Canduang, Kabupaten Agam yang sempat mandek kini mulai dicairkan. Alat berat be­serta anggota TNI mulai bekerja merehab lahan yang sangat diharapkan warga tersebut.

“Alhamdulillah, hari ini kami mendapatkan informasi kalau bantuan sudah cair dan perbaikan lahan mulai di­ker­jakan. Semoga bisa se­gera dituntaskan dan para petani di Bukik Batabuah dan sekitarnya bisa kem­bali bercocok tanam. Lahan yang rusak itu, bisa kembali dipakai petani. Karena su­dah sangat lama sejak ben­cana lahar dingin terjadi, petani menganggur,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR ini, Rabu (30/10).

Hal itu ditegaskan Di­rektur Perlindungan dan Penyediaan Lahan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Atekan, Rabu (30/10). Pekerjaan yang diserahkan kepada Korem 032 Wirabraja melalui Kodim setempat itu sudah mulai menampakkan hasil. Diperkirakan dalam waktu dekat lahan pertanian warga sudah bisa digarap lagi.

“Kami terus mengupdate dan memastikan progres pelaksanaan optimasi lahan sawah terdampak bencana di Agam Sumbar. Pada Rabu, 30 Oktober 2024 bertempat di Nagari Bukik Batabuah telah dimulai normalisasi lahan sawah. Tahap awal melibatkan enam unit alat berat, dan akan ditambah menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan,” kata Atekan saat menghubungi Andre Rosiade.

Selanjutnya, katanya, pelaksanaan pekerjaan normalisasi disaksikan oleh Danrem 032/Wirabraja, Dandim 0304 Agam, Kabid PSP Dinas Perkebunan TPH Provinsi Sumbar, Kadistan Agam, Wali Nagari dan perangkat Bukik Batuah, dan tokoh masyarakat lainnya. “Pada hari yang sama kami juga melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Pertanian Kota Pa­dang Panjang terkait bentuk pelaksanaan normalisasi lahan sawah yang terdampak bencana lahar dingin erupsi Marapi,” kata Atekan.

Dijelaskan Andre Rosiade, tim pada Kamis 31 Oktober 2024 juga akan memulai pekerjaan di Ta­nah Datar. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan dari pak Andre Rosiade yang memasilitasi pen­cairan dana ini. Semoga kita bisa me­nye­lesaikan segera. Juga kepada Danrem 032/Wira­bra­ja Brigjen TNI Wahyu Eko yang mem­­­bantu kami me­nger­­jakan­nya,” katanya.

Diketahui, Andre Rosiade langsung menuntaskan persoalan bantuan Rp 10 miliar dari Kementan untuk petani korban banjir lahar dingin di Kabupaten Agam yang terungkap saat me­lakukan kunjungan ke Bukik Batanuah, Rabu (23/10) lalu. Hari itu, Andre langsung berkomunikasi dengan Menteri Pertanian An­di Amran Sulaiman.

Jumat (25/10) Andre Rosiade melakukan rapat memastikan program bantuan rehabilitasi lahan warga bersama perwakilan Kementan, Danrem 032/Wirabraja ldan Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar Febrina Yri Susila Putri serta jajaran. Kamis (24/10) malam Andre sudah berdialog dengan sejumlah utusan yang dikirim Menteri di Padang.

“Alhamdulilah, ma­sa­lah ini bisa segera dituntaskan dan bantuan Rp 10 miliar dari Kementan untuk petani di Agam akan segera cair. Dan pengerjaannya akan diserahkan kepada TNI melalui Korem 032/Wira­braja Sumbar dan jajaran. Insya Allah semua pihak telah memastikan peran ma­sing-masing dengan me­la­kukan MoU di Makorem Jumat ini,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR ini.

Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Wahyu Eko Purnomo mengaku siap membantu mempercepat perbaikan lahan warga yang rusak akibat lahar dingin dari Gunung Marapi. “Kami telah melakukan MoU pengerjaan lahan berkat fasilitasi pak Andre Rosiade. Mohon doanya, agar kerusakan lahan ini bisa segera diperbaiki dan petani kembali bisa menggarap lahan,” katanya.

Pada 18 Mei 2024 Menteri Pertanian (Mentan) An­di Amran Sulaiman meninjau lokasi bencana banjir bandang lahar dingin di Bukik Batabuah dan akan membantu Rp10 miliar di sektor pertanian. Karena sekitar 450 hektare sawah mengalami puso atau ga­gal panen serta ribuan tana­man rusak. (*)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |