Pemicu Kecelakaan Maut di Puncak Kiambang, Muatan Truk Melebihi, Rem Blong, 3 Jenazah sudah Dijemput Keluarga, Sisa Satu lagi

2 weeks ago 20

PDG.PARIAMAN, METRO–Satlantas Polres  Padangpariaman sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan truk bermuatan barang bekas yang menabrak pengendara sepeda motor dan pohon di Pendakian Kiambang, Nagari Lubuk Pandan, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Senin (18/11).

Diduga, kecelakaan maut yang menewaskan empat orang itu disebabkan truk mengalami rem blong atau tidak berfungsi ketika melewati jalan yang menurun. Selain itu, truk tersebut juga membawa muatan yang melebihi kapasitasnya yaitu 12 ton.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Padangpariaman, Iptu Novrialdi, mengatakan, truk yang memicu kecelakaan maut itu membawa barang bekas siap jual dengan muatan sebanyak 12 ton barang bekas yang melaju dari arah Pa­dang menuju Bukittinggi.

“Jumlah muatan untuk kendaraan roda enam, over load atau kelebihan muatan. Kendati mengalami kelebihan muatan, pe­nyebab kecelakaan merupakan rem blong, sehingga truk hilang kendali sehingga menabrak pengendara sepeda motor dari lawan arah lalu menabrak pohon dan terbalik,” jelas Iptu Novrialdi.

Menurut Iptu Novrialdi, dari pemeriksaan saksi-saksi, truk tersebut membawa barang bekas botol minuman yang dipres dengan jumlah yang sangat banyak dan tujuannya pem­bongkaran di Sumatra Utara (Sumut).

“Hanya saja, menjelang muatan itu sempat dibongkar, sopir  bersama dua penumpangnya mengalami kecelakaan di pen­dakian Puncak Kiambang. Akibat kecelakaan tersebut, satu sopir dan penumpang berjenis kelamin perempuan meninggal dunia,” ujar Iptu Novrialdi.

Selain menewaskan so­pir dan penumpang truk, kata Iptu Novrialdi, dua pengendara sepeda motor juga turut menjadi korban dan meninggal dunia akibat ditabrak truk yang rem blong tersebut. Jenazah para korban selanjutnya dibawa ke RSUD Padangpariaman.

“Untuk proses evakuasi truk diakukan Senin pagi (18/11). Evakuasi dilakukan dengan alat berat crane roses. Proses ini pun memakan waktu sekitar tiga jam dan kami terpaksa memberlakukan buka tutup agar tidak menimbulkan kemacetan panjang,” jelas Iptu Novrialdi.

Ditambahkan Iptu Novrialdi, setelah truk dievakuasi dengan crane, baru truk tersebut diderek dengan mobil torado ke kantor Lantas Polres Pa­dangpariaman. Meski sem­pat terjadi kemacetan, setelah proses evakuasi selesai, arus lalu lintas di kawasan itu sudah kembali normal.

“Dengan adanya kejadian ini, kami mengimbau kepada pengendara untuk tetap hati-hati ketika melewati pendakian Puncak Kiambang yang memang sangat rawan kecelakaan. Begitu juga, ketika akan berkendara, pastikan kendaraan dalam kondisi baik,” harapnya.

3 Jenazah Korban Dijemput Keluarga

Kepala Ruangan IGD RSUD Padangpariaman, Soleh mengatakan ketiga korban yang sudah dijemput oleh keluarga tersebut merupakan korban meninggal dunia dalam kecelakaan yang terjadi, Minggu sore (17/11) di pendakian Puncak Kiambang.

“Korban pertama atas nama Fauzan Haikal asal Tanah Datar dijemput Minggu malam oleh pihak keluarga. Sementara dua korban lain, yaitu Yuga asal sicincin dan Sahirin asal Padang Sidempuan dijemput siang ini (kemarin-red). Sisa satu korban lagi bernama Bunda yang keluarganya belum menjemput,” ungkap Soleh ketika dikonfirmasi wartawan.

Selain itu, kata Soleh, kernet truk bernama Ahmad Lubis yang mengalami luka parah telah mendapatkan perawatan awal di RSUD Parit Malintang. Namun, karena kondisinya butuh perawatan lebih lanjut, korban dirujuk ke RS Yos Sudarso Kota Padang..

“Korban Ahmad Lubus pada bagian kaki kanannya ada patah tulang, beberapa luka ringan dan luka lebam di sekujur tubuhnya akibat tabrakan. Melihat kondisi patah kaki kanannya, kita sudah kirim surat rujukan ke RS Yos Sudarso untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.

Menurut Soleh, korban Ahmad Lubis ketika sampai di rumah sakit sempat mengalami shyok berat, sehingga perlu penanganan psikologis. Hanya saja, saat ini kondisi korban sudah mulai normal hanya saja masih membutuhkan istirahat lebih lama.

“Keluarga korban juga sudah ada yang datang ke RSUD, hanya saja keluarga korban tersebut juga merupakan sopir truk, sehingga ia akan mendampingi kembali saudaranya setelah kembali mengantar barang,” tutupnya. (ozi)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |