Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen Soal Pelabuhan Teluk Tapang

3 weeks ago 44

Pasaman Barat – Calon Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi bersama Vasko Ruseimy memastikan komitmennya dalam pengembangan Pelabuhan Teluk Tapang sebagai sentral atau pusat ekspor Sumatera Barat.

Hal itu disampaikan Mahyeldi saat bertemu dengan masyarakat di Simpang Tigo Alin, Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman Barat, Kamis (7/11/2024).

Mahyeldi menyampaikan rencana pengembangan infrastruktur dan pelabuhan yang akan menjadi prioritas jika ia terpilih sebagai gubernur.

Salah satu fokus utamanya adalah mengembangkan Pelabuhan Teluk Tapang menjadi pusat ekspor dan ekonomi baru di Sumatera Barat.

“Kita serius untuk membangun Pasaman Barat, terutama Pelabuhan Teluk Tapang yang sekarang sedang kita kembangkan. Insyaallah, pada 2025 akan ada pembangunan tangki timbun sawit di sana. Hal ini bertujuan agar Teluk Tapang bisa menjadi pelabuhan lebih besar lagi untuk mendukung ekspor komoditas Sumatera Barat,” kata Mahyeldi di hadapan warga.

Mahyeldi menjelaskan, pemerintah provinsi telah merencanakan anggaran sebesar Rp 150 miliar pada tahun 2025 untuk mendukung pengembangan Pelabuhan Teluk Tapang.

Proyek ini akan mencakup pembangunan fasilitas penunjang, termasuk tangki penyimpanan minyak sawit yang diharapkan dapat mendorong ekspor sawit dan menambah devisa bagi Sumatera Barat.

Mahyeldi juga menargetkan agar Teluk Tapang menjadi lokasi strategis bagi pembangunan tangki Pertamina yang akan mensuplai BBM untuk wilayah Sumatera Barat bagian utara.

Menurutnya, selama ini Sumatera Barat hanya mengandalkan satu depot di Bungus yang rentan terganggu jika ada kendala akses.

Dengan adanya tangki di Teluk Tapang, distribusi BBM di wilayah utara Sumbar diharapkan menjadi lebih stabil dan efisien.

“Sekarang ini kita baru punya satu tangki di Bungus. Jika terjadi kerusakan atau putus jalan, distribusi BBM bisa terganggu. Itulah mengapa kita sudah berdiskusi dengan Pertamina untuk pembangunan tangki di Teluk Tapang agar pasokan BBM lebih terjamin,” tambah Mahyeldi.

Sebagai bagian dari upaya ini, Mahyeldi juga menyebut bahwa akses jalan menuju Teluk Tapang akan ditingkatkan, terutama untuk mendukung pengangkutan komoditas yang berat.

Jalan yang saat ini masih berupa tanah akan diubah menjadi jalan beton, yang mampu menahan beban truk dengan kapasitas besar.

Tak hanya itu, pembangunan beberapa jembatan juga akan menjadi prioritas, sehingga jalan dari Air Bangis menuju Teluk Tapang diharapkan selesai pada 2025.

“Saya sudah bertemu dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Pak Luhut, untuk membahas akses ke Teluk Tapang. Jalan yang belum diaspal akan dibeton agar dapat menampung truk dengan muatan besar. Insyaallah, proyek ini akan kita mulai pada 2025,” jelasnya.

Mahyeldi optimistis, Teluk Tapang akan berperan penting sebagai pusat ekspor yang menghubungkan Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Diharapkan pengembangan tersebut dapat meningkatkan efisiensi logistik, terutama bagi PTPN IV yang bergerak di bidang pengolahan sawit.

Dengan jarak yang lebih dekat ke Teluk Tapang, pengangkutan sawit dari PTPN IV diharapkan menjadi lebih cepat dan hemat biaya.

“Jika selama ini pengiriman sawit ke Pelabuhan Belawan memakan waktu 10 hingga 12 jam, ke Teluk Tapang hanya membutuhkan waktu sekitar dua jam. Ini jelas akan mengurangi biaya dan mempercepat proses distribusi,” ujar Mahyeldi.

Selain itu, Mahyeldi juga berharap Pasaman Barat akan berkembang sebagai titik pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Barat.

Pelabuhan Teluk Tapang memiliki potensi menjadi pelabuhan internasional yang dapat mendukung ekspor dan meningkatkan daya saing ekonomi Sumatera Barat, sejalan dengan pelabuhan besar lainnya seperti Teluk Bayur.

“Teluk Tapang akan kita jadikan pelabuhan internasional yang dapat memperkuat Teluk Bayur dan pelabuhan lainnya di Pantai Barat Sumatera Barat. Ini adalah visi pengembangan kita untuk menjadikan Sumatera Barat semakin maju dan kompetitif,” tutup Mahyeldi.

Dukungan warga Pasaman Barat untuk rencana Mahyeldi ini diharapkan dapat mendorong pembangunan yang lebih merata, khususnya di wilayah-wilayah yang selama ini masih kurang terjangkau oleh fasilitas infrastruktur yang memadai. (*)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |