Jakarta, CNN Indonesia --
Miliuner Elon Musk mengumumkan rencana besarnya pergi ke Planet Mars dalam waktu dekat. Ia mengungkap rencana misi ke 'tetangga' Bumi itu kemungkinan terlaksana akhir tahun 2026.
Musk mengatakan roket raksasa milik SpaceX, Starship, kemungkinan besar akan melakukan perjalanan tanpa awak ke planet merah untuk pertama kalinya pada akhir tahun depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut disampaikan Musk dalam sebuah video presentasi terkait jadwal pengembangan Starship, yang diunggah SpaceX pada Kamis (29/5).
Melansir Reuters, Musk menyatakan misi menuju Mars tergantung apakah Starship berhasil melewati serangkaian uji coba teknis, terutama manuver pengisian bahan bakar pasca-peluncuran di orbit Bumi.
"Perkembangan diukur berdasarkan jadwal untuk membangun peradaban yang berkelanjutan di Mars," kata Musk dalam video tersebut.
Lantas, kenapa Musk menjadwalkan Starship terbang ke Mars akhir tahun 2026?
Menurutnya akhir tahun 2026 akan bertepatan dengan fenomena konjungsi Mars dan Bumi. Selama periode November hingga Desember 2026, Mars dan Bumi akan sejajar dengan sangat dekat.
Musk mengatakan ada peluang 50-50 untuk memenuhi tenggat waktu tersebut. Jika Starship belum siap pada saat itu, SpaceX harus menunggu dua tahun lagi untuk bisa meluncur ke Mars.
Starship merupakan roket terbesar dan paling bertenaga yang pernah dibangun; versi saat ini memiliki tinggi sekitar 121 meter. Namun, roket ini bisa lebih besar lagi dalam beberapa tahun ke depan, jika semua berjalan sesuai rencana.
Melansir Space, versi berikutnya dari Starship dikenal sebagai Versi 3, akan memiliki tinggi 124,4 meter. Starship Versi 3 ini diharapkan mampu terbang ke Mars dan membantu kolonisasi di planet tersebut.
Musk menargetkan Starship Versi 3 ini bisa segera melaksanakan uji coba pada tahun ini. Menurutnya jika semua berjalan lancar, Starship dapat menuju Mars hanya dalam waktu satu atau dua tahun setelahnya.
"Kami menargetkan peluncuran pertama pada akhir tahun ini," kata Musk.
Penerbangan pertama ke Mars akan membawa kru simulasi yang terdiri dari satu atau lebih robot dari desain humanoid Optimus buatan Tesla, dengan kru manusia pertama menyusul pada pendaratan kedua atau ketiga. Musk membayangkan pada akhirnya akan meluncurkan 1.000 hingga 2.000 kapal ke Mars setiap dua tahun untuk segera membangun pemukiman manusia.
Musk selama ini memang tidak segan-segan menunjukkan ambisinya untuk menaklukkan Mars. Musk, dalam berbagai kesempatan mengatakan bahwa perjalanan manusia ke Mars sangat mungkin terjadi dalam beberapa dekade mendatang.
Dari segi biaya, Musk meyakini pindah ke Mars pada akhirnya hanya akan memakan biaya kurang dari US$500.000 (setara Rp7,8 miliar), dan bahkan mungkin kurang dari US$100.000 (setara Rp1,56 miliar). Namun, perkiraan biaya itu diungkap pada 2019, dan jika disesuaikan dengan inflasi pada 2023, biayanya membengkak hampir US$600.000 (setara Rp9,3 miliar) dan US$120.000 (setara Rp1,87 miliar).
Angka terakhir memang masih dapat dijangkau oleh sebagian besar tenaga kerja AS. Pada tahun 2023, pendapatan tahunan rata-rata adalah $56.940 (sebelum pajak). Jika inflasi berhenti, atau upah dinaikkan oleh mandat federal untuk mengikuti inflasi, rata-rata orang Amerika dapat menghabiskan 15 tahun pertama mereka menabung untuk pergi ke Mars.
(dmi/dmi)