Kenali Gejala Pankreatitis, Diawali Nyeri Perut Hebat

7 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebagai organ vital yang membantu pencernaan dan mengatur kadar gula darah, pankreas kerap luput dari perhatian, hingga menyebabkan masalah peradangan pada pankreas atau pankreatitis. Memiliki beragam pemicu seperti pola makan yang buruk ataupun konsumsi alkohol, pankreatitis dapat berujung pada komplikasi serius.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hati dan Saluran Cerna Mayapada Hospital Bandung, dr. Lukas Mulyono Samuel, Sp.PD-KGEH mengatakan, pankreatitis terbagi menjadi dua jenis berdasarkan durasi dan intensitasnya. Pertama, pankreatitis akut yakni peradangan yang muncul secara tiba-tiba dan menyebabkan rasa sakit yang sangat hebat.

"Pankreatitis akut biasanya ditandai dengan nyeri di bagian tengah perut, tetapi kadang juga dapat dirasakan di sisi kanan atau kiri. Rasa sakitnya bisa menjalar ke dada dan punggung, serta cenderung memburuk saat berbaring setelah makan, terutama setelah mengonsumsi makanan berlemak," kata dr. Lukas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gejala lain pankreatitis akut, termasuk demam, gangguan pencernaan, diare, mual, muntah, serta pembengkakan perut dan sangat nyeri saat disentuh. Kulit dan mata juga dapat menguning, menandakan adanya masalah pada hati atau saluran empedu. Tak jarang penderita pankreatitis akut mengalami peningkatan detak jantung yang tidak normal, biasa disebut takikardia.

dr. Lukas mengungkapkan, salah satu penyebab yang paling sering terjadi adalah keberadaan batu empedu yang menyumbat saluran pankreas dan memicu peradangan. Sekitar 40 persen kasus pankreatitis akut disebabkan oleh batu empedu, sementara 30 persen lainnya dipicu oleh konsumsi alkohol berlebihan.

"Selain itu, pankreatitis juga bisa terjadi karena faktor genetik seperti cystic fibrosis, kadar trigliserida yang tinggi, efek samping obat-obatan, atau bahkan infeksi virus," ujar dr. Lukas.

Jenis pankreatitis kedua, yaitu pankreatitis kronis. Perkembangannya yang perlahan menyebabkan kerusakan permanen pada pankreas. Penderitanya dapat mengalami nyeri perut yang berat dan berulang, terasa seperti terbakar di bagian tengah atau kiri perut, dan sering menjalar hingga ke punggung.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Gastroenterologi Hepatologi Mayapada Hospital Tangerang, dr. Hendra Nurjadin, Sp.PD-KGEH menyatakan, hal itu artinya pankreas berhenti berfungsi. 

"Kerusakan pankreas yang terjadi pada pankreatitis kronis akan menghentikan fungsi pankreas, yang berarti produksi hormon insulin dan enzim pencernaan juga terhambat, menyebabkan komplikasi serius lainnya seperti diabetes dan gangguan pencernaan," katanya.

Kondisi pankreatitis dapat dideteksi melalui beberapa pemeriksaan yang komprehensif, mulai tes darah untuk mengukur kadar enzim pencernaan seperti amilase dan lipase yang umumnya meningkat saat pankreatitis terjadi. Kemudian, ada pula pemeriksaan menggunakan USG, CT Scan, MRI, maupun Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP).

dr. Hendra menjelaskan, ERCP merupakan prosedur medis yang menggabungkan endoskopi dan sinar-X untuk mendeteksi batu empedu atau menilai tingkat keparahan pankreatitis. Prosedur ini umumnya direkomendasikan untuk pankreatitis akut yang disebabkan oleh batu empedu.

Prosedur dilakukan dengan menggunakan selang tipis berkamera (endoskop) yang dimasukkan melalui mulut, meneruskannya ke kerongkongan, lambung, hingga usus dua belas jari untuk mencapai saluran empedu dan pankreas.

"ERCP tidak hanya berfungsi untuk mendiagnosis, tetapi juga untuk mengatasi pankreatitis dengan mengeluarkan atau menghancurkan batu empedu yang menyumbat saluran pankreas. Dapat pula dilakukan untuk melebarkan saluran empedu atau pankreas yang menyempit, memasang stent dan ring, bahkan mengambil sampel jaringan untuk pemeriksaan lebih lanjut jika ada kecurigaan kanker," papar dr. Hendra.

Dr. Lukas maupun dr. Hendra sepakat, deteksi dini jauh lebih baik daripada mengobati. Jika memiliki faktor risiko pankreatitis atau merasakan gejalanya, dapat segera lakukan pemeriksaan ke layanan khusus saluran pencernaan seperti Gastrohepatology Center Mayapada Hospital. Layanan komprehensif ini meliputi deteksi dan diagnosis, hingga penanganan dengan metode termutakhir bersama tim dokter multidisiplin.

Booking layanan skrining saluran cerna di Gastrohepatology Center Mayapada Hospital dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi MyCare. Bagi pasien dengan asuransi kesehatan seperti Allianz, Mayapada Hospital menyediakan layanan rawat jalan dan rawat inap secara nontunai bagi para nasabah di seluruh unit Mayapada Hospital.

Selain itu, ada beragam informasi dan edukasi kesehatan terkini dalam fitur Health Articles & Tips pada aplikasi MyCare.

Pengguna MyCare dapat mengetahui aktivitas kebugaran melalui fitur Personal Health yang memantau detak jantung, menghitung jumlah langkah kaki, jumlah kalori terbakar, dan indeks massa tubuh (BMI). MyCare bisa diunduh di Google Play Store dan App Store dengan bonus reward point saat registrasi pertama, yang bisa digunakan untuk potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |