JAKARTA, METRO–Permintaan tinggi untuk menyaksikan laga Timnas Indonesia melawan Jepang dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 membuat tiket pertandingan ini ludes terjual dalam hitungan hari. PSSI pun memperingatkan para suporter agar tidak tergoda membeli tiket dari calo atau pihak tidak resmi yang menawarkan harga tinggi.
Tiket resmi laga Timnas Indonesia kontra Jepang hanya bisa dibeli melalui aplikasi Livin’ Mandiri dengan syarat setiap calon pembeli memiliki akun Garuda ID. Kebijakan ini dilakukan untuk mencegah penipuan dan memastikan hanya suporter dengan identitas valid yang dapat menyaksikan langsung pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta.
PSSI menegaskan pembelian tiket dari pihak tidak resmi memiliki risiko tinggi, termasuk kemungkinan tertipu dengan tiket palsu yang banyak beredar di pasaran. Pada unggahan Instagram resminya, PSSI mengingatkan agar para pendukung Garuda tidak membeli tiket melalui calo atau media sosial yang tidak jelas keasliannya.
Meski tiket Timnas Indonesia melawan Jepang sudah dinyatakan sold out sejak 4 November 2024, beberapa suporter masih mencoba mencari alternatif dengan cara membeli dari pihak lain di platform daring. Di media sosial, suporter yang mencari tiket menggunakan kode “WTB” (want to buy), sedangkan penjual menulis “WTS” (want to sell) untuk menawarkan tiket yang mereka klaim asli.
Di kolom komentar unggahan PSSI, berbagai kategori tiket terlihat dijual oleh oknum dengan harga yang bervariasi, mulai dari kelas upper hingga lower. Beberapa suporter yang tak kebagian tiket langsung meminta bantuan atau mengirim pesan pada akun yang mengklaim memiliki stok tiket.
Namun, tak sedikit pula netizen yang mengimbau suporter lain untuk tidak tergoda membeli tiket dari pihak ketiga yang tidak resmi. Banyak yang menyarankan agar calon penonton lebih baik menunggu informasi resmi daripada mengambil risiko tertipu oleh penjual tak bertanggung jawab.
Merespons situasi tersebut, PSSI menyampaikan tiket pertandingan Timnas Indonesia melawan Jepang dan Arab Saudi sudah diatur dengan sistem Garuda ID. Dengan demikian, setiap tiket yang dibeli akan terhubung langsung dengan data pemilik akun Garuda ID, sehingga lebih aman dari tangan calo.
“Tujuannya juga agar tidak ada lagi calo tiket. Ini merupakan langkah kita (PSSI) supaya menonton Timnas Indonesia lebih aman dan nyaman,” kata Anggota Eksekutif Exco PSSI, Arya Sinulingga, dalam siarannya yang ditayangkan pada akun resmi PSSI, Kamis (24/10) lalu.
Garuda ID merupakan identitas digital yang digunakan PSSI sebagai syarat pembelian tiket untuk laga kandang Timnas Indonesia. Tujuan utama Garuda ID adalah memudahkan verifikasi data suporter, sehingga suporter yang tak bertanggung jawab atau yang mencoba melakukan penipuan bisa segera teridentifikasi.
Anggota Eksekutif Exco PSSI, Arya Sinulingga, menyampaikan sistem Garuda ID dibuat agar pengalaman menonton Timnas Indonesia di stadion lebih aman dan nyaman. Dengan kebijakan ini, PSSI berharap bisa mengurangi praktik jual-beli tiket di luar jalur resmi yang selama ini meresahkan para suporter.
Meski tiket laga melawan Jepang sudah ludes, tiket untuk pertandingan Timnas Indonesia melawan Arab Saudi pada 19 November 2024 masih tersedia. Namun, PSSI belum menginformasikan berapa jumlah tiket yang tersisa untuk laga kedua itu, sehingga suporter yang berminat diimbau segera melakukan pembelian lewat jalur resmi.
Bagi para suporter yang tak kebagian tiket, PSSI mengingatkan untuk tidak mudah tergiur oleh tawaran pihak tak resmi yang mengaku memiliki tiket. Penawaran tiket dari calo sangat berisiko, terutama dengan munculnya tiket palsu yang bisa merugikan suporter yang ingin mendukung Garuda di stadion.
Suporter yang telah memiliki tiket juga diharapkan mematuhi aturan PSSI, yaitu membawa identitas sesuai dengan akun Garuda ID saat hari pertandingan. Hal ini dilakukan untuk memastikan yang datang ke stadion adalah pemilik asli tiket dan bukan orang lain yang memperoleh tiket dengan cara tidak sah.
Sistem Garuda ID dan larangan pembelian dari calo ini adalah bagian dari upaya PSSI untuk menjaga keamanan dan kenyamanan suporter. Dengan sistem yang lebih ketat, PSSI berharap dapat menciptakan suasana menonton yang tertib dan mengurangi risiko tiket palsu yang merugikan.
Demi menghindari kerugian, suporter Timnas Indonesia diminta untuk tetap mengikuti jalur resmi dalam pembelian tiket pertandingan. PSSI juga mengimbau agar para suporter tiba lebih awal di stadion, yakni sekitar tiga jam sebelum kick-off untuk menghindari antrean panjang dan verifikasi yang ketat.
Langkah-langkah yang diterapkan PSSI ini diharapkan dapat memberikan pengalaman nonton yang lebih tertib dan aman bagi semua suporter. Bagi yang tidak berhasil memperoleh tiket resmi, mendukung dari rumah atau tempat nonton bareng (nobar) bisa menjadi alternatif yang tak kalah menyenangkan.
Dengan patuh terhadap aturan dan membeli tiket secara sah, suporter Timnas Indonesia bisa menikmati pertandingan tanpa khawatir menjadi korban penipuan. Peringatan dari PSSI ini sebaiknya diikuti oleh semua suporter agar pengalaman menonton pertandingan Timnas Indonesia lebih maksimal dan bebas dari gangguan calo.
Ingat, menonton langsung di stadion memang seru, tetapi keamanan dan kenyamanan adalah hal utama. Mari dukung Timnas Indonesia dengan cara yang benar dan tetap patuh pada aturan yang telah ditetapkan oleh PSSI demi kebersamaan yang positif di stadion. (jpg)