SinarHarapan.id – Presiden RI Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan kenaikan gaji guru dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional di Velodrome, Jakarta, Kamis (28/11). Kebijakan ini mencakup guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dan guru honorer non-ASN, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam dunia pendidikan.
Presiden menekankan bahwa guru adalah pilar utama pembangunan bangsa, dan pendidikan adalah kunci kebangkitan Indonesia.
“Bagi saya, guru adalah kunci bagi kebangkitan bangsa Indonesia. Guru bagi kita semua adalah tonggak berdirinya sebuah negara. Negara yang berhasil adalah negara yang pendidikannya berhasil,” ujar Presiden di hadapan ribuan guru yang hadir.
Presiden Prabowo turut membagikan pengalaman pribadinya sebagai seorang murid. Meskipun pernah menjadi murid yang bandel, namun ia tetap dibimbing dengan sabar oleh para gurunya.
“Walaupun mungkin saya dulu sebagai murid termasuk murid yang agak bandel begitu, tapi karena guru-guru saya tidak mau menyerah membimbing saya, akhirnya hari ini saya berdiri di hadapan rakyat Indonesia sebagai Presiden Indonesia,” ungkapnya sambil tersenyum.
Baca Juga: Menakar Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Presiden Prabowo
Presiden Prabowo menekankan peran guru sebagai pelopor pembangunan bangsa. Ia menyebutkan bahwa sejarah perjuangan Indonesia tak lepas dari peran guru, seperti Ki Hajar Dewantara hingga Panglima TNI pertama yang juga seorang guru.
Rincian Kebijakan Kenaikan Gaji
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa guru ASN akan menerima tambahan kesejahteraan sebesar satu kali gaji pokok.
Sementara itu, guru non-ASN yang telah mengikuti sertifikasi akan mendapatkan kenaikan tunjangan profesi menjadi Rp2 juta per bulan.
Kebijakan ini mulai berlaku pada 2025, bersamaan dengan peningkatan pendidikan profesi bagi guru ASN dan non-ASN yang telah memenuhi kualifikasi pendidikan D4 atau S1. Guru yang belum memenuhi syarat akan mendapatkan bantuan untuk melanjutkan pendidikan mereka.
Di pidato Hari Guru Nasional, Prabowo juga menegaskan bahwa pemerintah sedang merumuskan skema bantuan bagi guru non-ASN yang belum bersertifikasi. Program akan berjalan setelah BPS selesai menghitung data calon penerima.
Presiden Menangis Saat Pidato
Momen haru terjadi saat Presiden Prabowo mengungkapkan komitmennya untuk terus memperbaiki kesejahteraan guru. “Kami sadar, apa yang kami umumkan hari ini belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan para guru,” ujar Prabowo dengan suara bergetar.
Tangisan Presiden pecah di tengah pidato, disambut tepuk tangan meriah dari ribuan guru yang hadir. Prabowo menyeka air matanya dan melanjutkan, “Ini adalah upaya kami. Kami akan terus memperjuangkan kehidupan yang lebih baik bagi rakyat kita, termasuk para guru.”
Fokus pada Pemerintahan Bersih
Presiden juga menekankan pentingnya pemerintahan yang bersih untuk mendukung kesejahteraan masyarakat. “Korupsi harus berhenti di Republik Indonesia. Tidak ada toleransi untuk penyimpangan dalam Kabinet Merah Putih,” tegasnya.
Selain itu, Prabowo meminta kepercayaan dari para guru atas langkah-langkah pemerintah untuk mewujudkan pemerintahan yang transparan dan efisien. “Saya mohon kesabaran dan kepercayaan para guru kepada kami,” ujarnya.
Apresiasi untuk Guru di Hari Guru Nasional
Kemudian di akhir pidatonya, Presiden menyampaikan rasa terima kasih kepada para guru atas kontribusi mereka dalam mencerdaskan generasi bangsa. “Setiap rupiah milik rakyat Indonesia harus dinikmati rakyat Indonesia. Terima kasih atas sumbangsih saudara-saudara,” kata Prabowo menutup sambutan di Hari Guru Nasional.
Kebijakan menjadi langkah awal dalam meningkatkan kualitas hidup para guru dan mendukung pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang.