Menkomdigi Gelar “Komdigi Menjangkau” Lebih Dekat dengan Warga di Jakarta Utara

1 week ago 13

SinarHarapan.id – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyambangi wilayah Cilincing, Jakarta Utara, dalam rangkaian program Komdigi Menjangkau.

Kunjungan ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat dan mendengar keluhan mereka, terutama terkait bahaya judi online.

“Banyak anak yang terpapar judi online, bahkan ada yang menggunakan akun orang tua untuk mengakses game yang sebenarnya merupakan bentuk judi,” ujar Meutya dalam acara Literasi Digital untuk Pencegahan dan Penanganan Judi Online yang digelar di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Cilincing, Jakarta Utara (12/11/2024).

Menteri Meutya menegaskan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital RI (Kemkomdigi) tidak dapat memberantas judi online sendirian. Diperlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk peran ibu-ibu yang berwenang mengawasi anak-anak mereka.

“Masalah judi online ini kerap berujung pada perceraian dan berbagai dampak negatif lainnya. Ini sudah menjadi masalah genting ketika orang-orang terdekat kita ikut menjadi korban,” tuturnya.

Lebih lanjut, Menteri Meutya mengungkapkan bahwa bahaya judi online juga berkaitan dengan pinjaman online (pinjol) ilegal.

Di Jakarta, angka pinjol ilegal diperkirakan mencapai sekitar 11 triliun rupiah. “Situasi ini mengkhawatirkan. Lingkaran masalah ini sering kali berakhir dengan perceraian dan berbagai dampak negatif lainnya,” tambahnya.

Tidak hanya memberikan penyuluhan, Menteri Meutya juga membuka sesi dialog dengan warga setempat.

Pada kesempatan ini, muncul berbagai contoh kasus tentang rumah tangga yang terganggu akibat judi online.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, turut mengapresiasi langkah Kemkomdigi dalam meningkatkan literasi digital, khususnya di wilayah Semper Barat.

Ia berharap kegiatan ini dapat menyadarkan masyarakat akan bahaya judi online. “Ada banyak hal yang perlu diantisipasi dari perkembangan teknologi. Meski dampak positifnya banyak, kita harus waspada terhadap risikonya, termasuk judi online,” ujarnya. Teguh menekankan pentingnya peran orang tua dalam menjaga keluarga, termasuk melindungi anak-anak dari paparan judi online. “Kami siap mendukung program strategis pemerintah pusat, khususnya dalam literasi digital,” tutupnya.

Selaras dengan itu, Executive Director ICT Watch, Indriyatno Banyumurti, turut memberikan materi tentang bahaya judi online bagi anak-anak di hadapan para ibu yang hadir.

Indriyatno, yang akrab disapa IB, menekankan bahwa judi online adalah masalah bersama yang perlu diatasi. “Tahu nggak kenapa anak-anak main judi online? Karena modalnya bisa cuma 5.000-10.000 rupiah,” jelasnya. IB melanjutkan bahwa kerugian terbesar adalah kecanduan yang ditimbulkannya. “Itu adalah gangguan yang membutuhkan perawatan khusus,” ujarnya.

Terkait regulasi, IB menekankan pentingnya kesadaran hukum dalam menghadapi fenomena ini dan menyebut kasus goyang Sadbor yang sempat menjadi perbincangan.

“Jika menemukan situs atau game judi online, laporkan ke aduankonten.id atau melalui WhatsApp di nomor 08119224545,” pungkasnya.

Kolaborasi antara Komdigi Menjangkau dan Literasi Digital ini merupakan langkah Kemkomdigi untuk lebih dekat dengan masyarakat, terutama dalam berbagi pemahaman mengenai bahaya judi online.

Acara ini juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Dirjen Aptika), Hokky Situngkir; Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP), Prabu Revolusi; pendakwah Ustad Maulana; serta jajaran pejabat dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |